Sejarah Berdirinya Khilafah di Akhir Zaman [Bagian 3: Daulah Islam Iraq]

Sejarah Berdirinya Khilafah [Bagian 3: Daulah Islam Irak]

Sejarah Berdirinya Khilafah di Akhir Zaman [Bagian 3: Daulah Islam Iraq]

Credit: Abu Yusuf untuk Al-Mustaqbal Channel

Lanjutan dari Bab 2 - Sejarah Berdirinya Khilafah di Akhir Zaman [Bagian 2: Tandhim Tawhid Wal Jihad]

Daulah Islam Irak akhirnya berdiri mendapatkan sambutan hangat para mujahidin di berbagai seluruh dunia.

Syaikh Usamah bin Laden mengabadikan eksistensi mereka dengan berkata,

“Abu Mush’ab Az-Zarqawi datang bersama sekelompok kecil orang beriman. Dahulu jumlah mereka hanyalah 17 orang, bukan 17 pasukan..

..lalu mereka saling bersumpah dan berjanji. Mereka berjanji kepada Allah Ta’ala untuk membela agama-Nya sampai mati karenanya..

..mereka adalah lelaki sejati, dan lelaki sejati itu sedikit jumlahnya. (Abdul Barr Al-Harby, Fazhab anta wa Robbuka : 15)

Syaikh Ayman Az Zawahiri yang saat itu menjadi juru bicaranya Usamah bin Laden juga mengatakan dalam wawancaranya:

“Saya ingin menjelaskan bahwa pada hari ini tidak ada kelompok yang bernama Al-Qaidah di Irak.

Sebagai gantinya Al-Qaidah yang berada di Irak menyatukan diri dengan Daulah Islamiyah Irak – semoga Allah menjaganya – bersama jama’ah-jama’ah jihad lainnya.

Daulah Islam Iraq adalah Imarah syar’iyah yang berdiri di atas manhaj syar’i yang benar dan didirikan melalui Syura (musyawarah) dan membai’at sebagian besar Mujahidin dan suku-suku di Irak.

Allah menjadikan Daulah Islam Irak lebih maju dalam beberapa hal. Dan benderanya merupakan bendera paling bersih di antara bendera-bendera (kelompok-kelompok jihad) yang ada di Irak, tidak terkotori sebagaimana yang lainnya terkotori.

Dan ia adalah kekuatan utama dalam menghadapi Amerika pada hari ini – sebagaimana diketahui setiap orang, termasuk Amerika. Oleh karena itu dukungan terhadapnya merupakan amanat di pundak umat Islam.

Oleh sebab itu saya mengajak saudara saya kaum muslimin, di mana pun mereka berada, supaya mengamati dengan jeli berbagai pernyataan dan manhaj jama’ah-jama’ah jihad,

..dan agar menasehati jama’ah-jama’ah tersebut tentang cacat yang ada pada manhaj mereka, atau berbagai perbedaan diantara manhaj dasar mereka dan berbagai pernyataan resmi mereka.

Harus ada kesadaran di antara umat islam sehingga dapat menjaga barisan Mujahidin dan dapat berkontribusi dalam mempersatukan Mujahidin di atas manhaj tauhid.”

Syaikh Ayman pada saat itu juga memberikan nasehat kepada singa-singa Islam di Irak agar bergabung dengan Daulah Islam Irak, Syaikh mengatakan kepada mereka:

“Sesungguhnya Mujahidin di setiap tempat menantikan pelepas bara, persatuan di antara kalian dengan Daulah Islamiyah Irak.

Supaya kalian membawa kemenangan sejati, manhaj jihad yang murni, yang berusaha membebaskan seluruh negeri Islam dan menegakkan khilafah berdasarkan manhaj nubuwwah.

Saya katakan kepada mereka: Daulah Islamiyah Irak adalah daulah (negara) kalian, imarah kalian, dan pemerintahan kalian.

Dengan siapa kalian akan bersatu jika bukan dengan mereka? Bersegeralah kepada kebaikan bersama mereka, dan dinginkanlah hati-hati orang mukmin dengan kabar gembira yang telah lama mereka nantikan.”

Dalam sebuah sesi tanya jawab di sebuah forum jihad pada 27 April 2007, Abu Adam Al-Maqdisi yang merupakan warga palestina yang hijrah dan bergabung menjadi mujahidin Daulah Islam Iraq, ditunjuk oleh Menteri Penerangan Daulah Islam dalam memaparkan bagaimana kondisi dan strategi Daulah Islam Iraq.

Dalam penjelasan beliau, disampaikan bahwa tujuan akhir dari Daulah Islam ini adalah penegakan Khilafah dan pembebasan Palestina.

Ingat, ini diucapkan oleh beliau pada tahun 2007!

Di bawah ini adalah penjelasan beliau yang disusun dari sesi tanya jawab tersebut

Sehubungan dengan masyarakat Sunni di Iraq, saya memohon kepada Allah untuk melindungi dan menjaga agar mereka selamat.

Orang-orang Sunni di Iraq telah melakukan hal-hal yang mustahil untuk kami. Juga untuk berbagai suku yang ada di Iraq.

Kami benar-benar menghargai segala hal yang telah dilakukan oleh orang-orang Sunni untuk membantu kami.

Orang-orang Sunni telah membantu kami, bertentangan dengan apa yang dipublikasikan di media, mereka masih melakukannya. (Sebagai buktinya) jumlah para mujahidin yang merupakan penduduk asli banyak sekali, bahkan jauh lebih banyak daripada para pejuang yang berasal dari negara lain.

Orang-orang Amerika menyadari konsekuensi yang timbul akibat berdirinya Daulah Islam Iraq. Ada banyak denda dan hukuman bagi masyarakat yang mempelajari dan berhubungan dengan anggota Daulah Islam Iraq.

Saudara Anda yang ada di Divisi Media bertanggung jawab untuk itu, yakni menyebarkan ajaran Salafi Jihadi melalui CD, kaset video, dll.

Ada saudara kami di luar sana yang menghabiskan banyak waktunya untuk mengcopy CD CD ini,  kadang sampai 500 – 600 CD dalam satu hari, semuanya dengan tujuan menyebarkan agama tauhid ini kepada masyarakat luas.

Mujahidin Daulah Islam Iraq benar-benar  mempunyai kendali di Iraq, mereka mendominasi lebih banyak di wilayah-wilayah Sunni yakni di wilayah Provinsi Anbar, termasuk di dalamnya Ramadi, Taji, Shakeriya, Yusifiya, Qaraghoul, dan Radwaniya semua di bawah kendali saudara-saudara kami.

Ada pula beberapa wilayah seperti Baiji, Hawija dan Baqubah dimana saudara-saudara kami mempunyai peranan penting dalam kekuasaan.

Mujahidin Daulah Islam Iraq juga menguasai beberapa perbatasan di Iraq, tapi saya tidak bisa menjelaskannya secara rinci saat ini.

Mujahidin Daulah Islam Iraq berusaha untuk tidak bertempur – kecuali bila mereka terpaksa – di wilayah-wilayah yang menjadi tempat pemukiman mereka. Ini adalah perintah dari Syekh Abu Musab al-Zarqawi (rahimahullah).

Saya ingin meyakinkan Anda bahwa saudara-saudara Mujahidin Daulah Islam Iraq telah menyusup ke dalam kepolisian, National Guard, Brigade Badr, dan masih banyak lagi lainnya.

Semua mekanisme yang digunakan mereka untuk melawan Mujahidin telah kami susupi, dan sebagai buktinya adalah serangan aksi syahid  yang baru-baru ini terjadi di Green Zone.

Bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan jihad di Iraq, saya minta Anda bersabar dan mengatur segala urusan sebelum Anda melakukannya. Anda seharusnya menghubungi saudara-saudara di Iraq sebelum Anda pergi ke sana.

Hanya berbekal “keinginan berjihad yang menyala-nyala” dan pergi ke Iraq tanpa memiliki saudara yang bisa dihubungi di Iraq, adalah pekerjaan sia-sia. Hari-hari ini ada banyak orang yang bertopeng dan bersenjata berjalan mondar-mandir di jalanan-jalanan di Iraq, tetapi tidak semua dari mereka adalah "saudara".

Anda harus merencanakan kedatangan dan perjalanan Anda dengan baik. Adakalanya "saudara" itu sebenarnya bekerja untuk  Tentara Nasional Iraq, jadi berhati-hatilah.

Pindah ke Iraq bersama seluruh keluarga adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, benar-benar sulit. Medan pertempuran Iraq memiliki kompleksitas yang sangat tinggi.

Ada waktu-waktu dimana selama empat bulan berturut-turut, para mujahidin tidak dapat tidur di dalam rumah. Situasinya begitu kompleks sehingga mereka harus tidur di semak-semak atau di bawah pohon.

Setiap muhajirin yang berhasil memasuki Daulah Islam Iraq, berkoordinasi dengan kami yang sudah tinggal di Iraq, memberikan sebuah file berisi nama lengkap, negara atau kebangsaan, dan informasi mengenai orang yang bisa dihubungi. Ketika dia meninggal, saudara yang lain akan segera mengirimkan kabar kepada keluarganya.

Saya ingin menginformasikan bahwa terkadang kami memerlukan lebih banyak Mujahidin dan terkadang kami sama sekali tidak memerlukannya. Sudah cukup banyak saudara-saudara kami yang berjihad di Iraq, laki-laki maupun perempuan, tenaga medis mujahidin di Iraq lebih banyak dibandingkan saudara kami di Chechnya. Kami hanya membutuhkan doa Anda.

Tidak ada kamp pelatihan khusus di Iraq. Pelatihannya diselenggarakan di tempat tersembunyi yang rahasia atau di wilayah, yang untuk alasan tertentu, tidak dapat saya beritahukan kepada Anda. Sekali lagi, ada kamp-kamp pelatihan, tetapi letaknya tersembunyi di bawah tanah.

Wahai saudaraku, ada banyak pelatihan militer dan cara merakit roket dan misil yang diadakan oleh berbagai situs web tentang jihad – seperti forum Al Hesbah, Al Ekhlaas dan Al Boraq.

Mungkin hal yang terpenting adalah latihan fisik. Anda harus bisa berlari. Anda harus membiasakan setelah Anda sholat, lakukan 50 push up dan 50 sit up. Saudara Abu Ubaidah al-Anshari biasanya menambah sampai 100 kali.

Kami lebih menyukai saudara-saudara yang berkeinginan untuk bergabung berjihad di Iraq mulai menyiapkan diri dan melatih diri mereka dulu sebelum akhirnya mereka memasuki Iraq.

Menjawab pertanyaan apakah Mujahidin memerlukan sesuatu dari saudara-saudara yang datang ke Iraq, kami tidak memerlukan apapun selain doa mereka. Kami tidak memerlukan uang, hanya doa.

Siapapun yang memutuskan untuk berjihad dan mengorbankan diri serta apapun yang mereka miliki, Allah akan memberikan balasan untuk mereka.

Saudara-saudara kami sudah mampu dalam menghadapi pertempuran yang besar, doakan lah keselamatan dan kemenangan mereka kepada Allah.

Mereka berhasil selamat dalam setiap pertempuran dan semuanya berjalan seperti yang telah direncanakan, termasuk operasi militer kami, penangkapan, pembunuhan.

Para Mujahidin itu biasanya memulai hari dengan doa di saat fajar, kemudian membaca dan mempelajari Al Quran. Sekitar pukul tujuh, mereka akan pergi berlatih fisik selama 1 jam, setelah itu pelatihan militer baru dimulai.

Pelatihannya berada di luar ruangan. Kemudian, saudara-saudara yang bertugas akan pergi bekerja dan yang tidak bertugas akan duduk membahas ilmu agama.

Kebutuhan kami yang sangat penting adalah syuhada [sukarelawan untuk aksi syahid], kami memerlukan syuhada lebih dari hal lainnya. Ada juga kebutuhan yang kadang-kadang diperlukan tim kami dari Divisi Media.

Karena media adalah hal yang penting bagi kami yang di Iraq. Umumnya kami mempunyai cabang media yang terpisah di tiap-tiap wilayah di Iraq.

Saudara-saudara di Iraq berusaha untuk tetap mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di Iraq melalui berbagai forum yang ada di internet.

Kita harus ingat bahwa setelah kematian Syekh Abu Musab al-Zarqawi, para mujahidin telah menguasai Baghdad secara total dan menyeluruh selama tiga jam (hanya dengan koordinasi lewat media).

Bahkan untuk memberikan pembalasan atas kematiannya, 55 bom mobil telah diledakkan di Baghdad.

Dan terkait hubungan Daulah Islam Iraq dengan Jamaah Ansar Al Sunnah. Saya memohon kepada Allah untuk memberikan dukungan dan bantuan untuk saudara-saudara di Jamaah Jihad Ansar al-Sunnah, mereka benar-benar singa dan kami melaksanakan operasi gabungan dengan mereka.

Mereka benar-benar mahir dengan apa yang mereka lakukan. Ada beberapa alasan internal dan beberapa kondisi dalam barisan Ansar al-Sunnah yang mencegah mereka untuk bergabung dengan Daulah Islam Iraq, tetapi saya tidak akan mengatakannya di sini.

Ada beberapa perselisihan yang melibatkan oknum mujahidin Daulah Islam Iraq dengan sebagian faksi jihad di Iraq, tetapi saya tidak akan menjelaskan hal itu di sini. Siapa saja dapat melakukan kesalahan dan ia akan mendapatkan hukuman untuk itu.

Bagaimanapun hal itu tidak dapat memberikan gambaran tentang mujahidin Daulah Islam Iraq secara keseluruhan.

Kami mencintai saudara-saudara kami di faksi jihad lain di Iraq, dan kami bersatu dalam pertempuran melawan musuh, tetapi lebih baik saya tidak mendiskusikan hal ini.

Para mujahidin yang tinggal di Iraq memiliki pandangan yang berbeda tentang segala hal karena mereka mengalaminya tiap hari, dan video yang dipublikasikan saudara kami dari Al-Furqan Media Foundation benar-benar dapat menjawab pertanyaan Anda.

Menjawab pertanyaan tentang apa alasannya sehingga golongan pemberontak (yakni brigade mantan tentara Saddam, dan Kurdi) tidak mau bergabung dengan Daulah Islam Iraq – Wahai saudaraku tiap orang mempunyai alasan sendiri.

Daulah Islam Iraq tetap akan ditegakkan, tidak peduli ada yang mendukung atau menentangnya.

Mujahidin antar negara mempunyai hubungan yang tertutup satu sama lain dan bekerja sebagai satu kesatuan, dari Afghanistan sampai Suriah.

Kami berkoordinasi dengan mereka. Bersabarlah dan kemenangan akan segera datang.

Adapun pendapat saya mengenai pemerintahan Hamas di wilayah Palestina: mereka adalah pemerintahan sekuler, lebih dekat kepada nasionalis daripada religius.

Kami menyarankan kepada saudara-saudara kami di Palestina untuk tidak mengikuti arus tersebut dan bekerja keras agar benar-benar mengikuti metode yang islami dalam membebaskan Palestina, yakni dengan tauhid dan jihad.

Surat yang baru-baru ini dari Dr. Ayman al-Zawahiri menggambarkan dengan tepat apa yang perlu mereka lakukan. Semoga Allah membetulkan kepemimpinan Hamas.

Isu mengenai pasukan Daulah Islam di Palestina masih belum jelas. Kami harap mereka adalah pengikut ideology Salafy Jihadi.

Saya ingin mengatakan bahwa siapapun saudara kami yang datang ke Iraq dan ia berkeinginan melaksanakan operasi istisyhadah, maka akan dievaluasi pertama kali oleh pemimpin Brigade Syuhada apakah ia berpengalaman dalam pelatihan militer, atau mempunyai pendidikan profesi yang dapat memberikan manfaat bagi Mujahidin (seperti dokter atau orang yang memahami syariah).

Dalam operasi dimana tahanan tertangkap, sangat penting untuk mempunyai saudara yang terlatih dalam syariah, karena ia akan memutuskan apakah tahanan itu akan dibunuh atau tidak.

Bom dan serangan yang terjadi di berbagai  pasar, toko, dan orang-orang sipil tidak mungkin dilakukan oleh mujahidin Daulah Islam Iraq.

Mereka tidak akan menempuh perjalanan beratus-ratus kilometer hanya untuk membunuh orang-orang sipil.

Tindakan itu dilakukan oleh orang-orang musyrik, orang-orang yang murtad, dan orang-orang kafir untuk menjatuhkan reputasi Daulah Islam Iraq.

Pemimpin kami Abu Umar al-Baghdady  tidak mempunyai hubungan dengan Negara Syirik Iran.

Sehubungan dengan pertanyaan apakah akan terjalin sebuah hubungan antara kami dengan Syiah Hezbollah di Lebanon, sangat tidak mungkin akan ada hubungan seperti itu, karena kebaikan dan kejahatan tidak dapat bercampur.

Daulah Islam Iraq sedang berjalan, akan dikukuhkan, dan kami tidak bekerjasama dengan orang-orang yang pro pemerintah Irak.

Tetapi Anda bisa saja melihat atau mendengar kisah pelaku syahid, sedangkan dulunya mereka adalah tentara Iraq (di rezim Saddam Hussein), sesungguhnya mereka telah berubah dan taubat.

Karena tidak ada posisi bagi orang-orang sekuler di sebuah Kekhilafahan Islam – biidznillah, atas kehendak Allah, (Daulah Islam Iraq ini akan menjadi sebuah Kekhilafahan nantinya).

Kami juga mempunyai informan yang merupakan mantan orang-orang Syiah. Saya pernah bertemu dengan seorang saudara, namanya Sajjid dan dulunya ia orang Syiah, tapi kemudian ia menjadi orang Sunni dan meninggalkan keluarganya untuk itu.

Saudara ini merupakan aset yang sangat besar untuk Mujahidin, terutama selama hari-hari yang keras di Fallujah dulu.

Abu Umar al-Baghdady mempunyai kewajiban untuk memimpin. Dia adalah seorang pemimpin dan tidak perlu bertempur kecuali bila dia terpaksa.

Karena memimpin mujahidin lebih wajib baginya daripada bertempur bersama mujahidin.

Sebaliknya, Abu Musab al-Zarqawi (yang menjadi amir saat itu) turut bergabung dalam pertempuran, seperti saat pertempuran Fallujah yang pertama.

Selama pertempuran Fallujah, sampai-sampai saudara kami harus meminta kepadanya agar hanya memimpin dan menjauh dari pertempuran.

Saudara-saudara tersebut adalah Abu Anas al-Shami, Umar Hadid, Abu Muhammed al-Lubnani, Abu Suhaib, dan Abu Abdullah al-Raghawi.

Operasi Amerika yang menewaskan Abu Musab al-Zarqawi, sebenarnya bukanlah Abu Musab targetnya. Tetapi Abu Abdulrahman al-Baghdadi, yang juga terbunuh dalam serangan itu.

Sebelum penyerangan, Abu Abdulrahman telah dibuntuti oleh pesawat yang bergemuruh. Selama penyerangan Abu Jaffar al-Maqdisi, Abu Mumin, Abu al-Masri dan beberapa orang lainnya terbunuh.

Saat itu Abu Musab meninggalkan rumah beberapa detik sebelum bom pertama meledak dan sesudahnya, ia ikut dalam pertempuran melawan militer Amerika selama 3 jam.

Ketika tentara Amerika menyadari bahwa untuk menyelesaikan pertempuran memerlukan waktu yang terlalu lama, para tentara ditarik mundur dan wilayah itu dihantam oleh dua bom dengan berat 500 pound, yang menyebabkan kematian Abu Musab dan semua orang yang berjuang bersamanya.

Anda tahu bahwa Bush yang terkutuk itu telah membuat rencana untuk Iraq yang baru, jadi Abu Umar al-Baghdadi (Amirul Mu’minin Daulah Islam Iraq) juga membuat rencana baru – termasuk mempelajari bagaimana menembak jatuh pesawat.

Namun mengenai jatuhnya helikopter Apache dan senjata yang digunakan untuk melakukannya, saya dilarang untuk mendiskusikan masalah itu di sini.

Saya pikir setiap orang yang menyaksikan video tentang jatuhnya pesawat itu dan dapat melihat senjata yang digunakan untuk melakukannya disamarkan.

Daerah di Iraq berbeda dengan Afghanistan atau Chechnya. Anda akan dapat berbaur dengan orang-orang di sekeliling Anda, dalam penampilan, tingkah laku, dll. Tiap operasi dan daerah operasi memerlukan tipe dan jenis senjata yang berbeda.

Secara umum saudara Anda mengunakan teknologi yang sama yang digunakan oleh orang kafir dan orang Amerika. Jika mereka menggunakan M16 atau senjata M-4 rifles, maka saudara Anda juga akan menggunakannya. Semoga kami segera akan dapat mempunyai F16 milik kami sendiri.

Jangan lupakan janji Abu Musab az-Zarqawi yang terkenal bahwa Amerika akan dikalahkan dengan senjata mereka sendiri.

Menjawab pertanyaan tentang rencana atau tujuan kami di masa mendatang setelah Daulah Islam Iraq dikukuhkan, pertama kami memohon kepada Allah untuk menolong kami mendapatkan kemenangan, baru kemudian kami akan memikirkan langkah kami selanjutnya.

Tentu saja prioritas paling utama adalah Palestina.

Kemenangan telah dekat, dengan idzin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Saya ingin menyampaikan salam penghormatan untuk seluruh saudara-saudara kita di Saudi Arabia, Maroko, Al Jazair, dan Tunisia.

Hari ini, mayoritas Mujahidin dalam jaringan Al Qaeda di Iraq adalah warga Iraq, bukan pendatang.

Itulah mengapa kami mengharapkan bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan jihad Iraq agar memiliki pengetahuan dasar dalam latihan militer.

Paling tidak dia memahami bagaimana caranya menggunakan senjata. Dalam kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan ketidakhadiran juru bicara Daulah Islam Iraq dalam forum ini untuk menjawab beberapa pertanyaan dikarenakan beberapa alasan.

Beberapa saudara kita yang memiliki hubungan dekat dengan Syekh Abu Musab Az Zarqawi (rahimahullah) telah meninggalkan kita (syahid, Insya Allah) dan beberapa lagi masih hidup dan terus berjuang.

Alhamdulillah, Al Qaeda sendiri telah berkembang dari satu generasi ke generasi berikutnya hingga kemenangan itu datang, Insya Allah. Sebagaimana slogan kami, Hidup Mulia atau Mati Syahid.

Sebagaimana yang kalian tahu, dahulu kami bernama Jama’ah Tauhid wal Jihad, Lalu menjadi Jaringan Al Qaeda, dan berkembang menjadi Majelis Syuro Mujahidin Iraq, dan akhirnya sekarang dikenal dengan nama Daulah Islamiyah fie Iraq.

Adapun langkah kami selanjutnya, maka saya sampaikan bahwa tujuan akhir kami adalah untuk menegakkan sebuah Khilafah Islamiyah.

Kami akan memulai dengan membebaskan seluruh wilayah kaum Muslimin dari tangan-tangan rezim agresor, tentu kami tidak akan melupakan Palestina, Chechnya, Afhganistan, Adalusia (Spanyol), Philipina, dan negara-negara lain.

Daulah Islam Iraq akan terus memperluas wilayah jihadnya ke negara-negara tetangga, terutama untuk menginspirasikan jihad, dan melakukan operasi jihad.

Terima kasih saudaraku semua atas pertemuan kita ini. Saya akan mengakhiri wawancara ini dengan mengutip pesan dari Komandan Militer Negara Islam Iraq, Abu Hamzah Al Muhajir,

Wahai saudaraku, Saya ingin menginformasikan kepada Anda semua bahwa seluruh Mujahidin Iraq mengikuti teladan Rasulullah ﷺ dalam memerangi murtadin.

Negara ini, Insya Allah dengan idzin-Nya akan menjadi akan menjadi Khilafah Islamiyyah yang mengikuti manhaj kenabian. Jihad telah dimulai dari Afghanistan, dan kini di Iraq, dan akan terus berlangsung di seluruh wilayah. Kami berharap dapat mengakhiri penindasan saudara-saudara kami di Palestina.

Daulah Islam Iraq berjanji tidak akan menghentikan jihad hingga kita semua bisa membebaskan Jerusalem sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Rasulullah ﷺ.

Seluruh pemimpin-pemimpin kami telah mencanangkan hal itu semua, Syekh Usamah bin Ladin, Syekh Aiman, Mullah Muhammad Umar, Abu Musab Az Zarqawi, dan kini Abu Umar Al Baghdady.

Mereka semua telah berjanji untuk menegakkan Khilafah Islam di setiap jengkal wilayah di bumi ini. Kami memperingatkan yahudi dan dan para pemimpin Arab bahwa jihad telah datang , Islam ada di sini, dan pasukan serta pengikut Muhammad ﷺ ada di sini.

Kami ingin sampaikan kepada kalian semua bahwa apa yang kalian hadapi di Selatan Libanon pada hari ini hanyalah sesuatu yang kecil dibandingkan dengan apa yang akan kalian hadapi dari pasukan Allah disini.

__________________________________

Demikian penjelasan panjang seorang mujahid dari Daulah Islam Iraq. Pada Sabtu, 15 Mei 2010, kurang lebih empat tahun setelah menjabat dua pimpinan tertinggi Daulah Islam, yang Syahid -insyallah-, yakni Abu Umar Al Baghdadi dan Abu Hamzah Al Muhajir.

Maka Majlis Syura Daulah Islam Iraq yang terdiri dari para mentri dan petinggi daulah, ahlul halli wal aqdi, dan ahli ilmu mengadakan musyawarah untuk mencari pengganti dua syaikh mujahid tersebut -rahimahumullah-.

Musyawarah tersebut akhirnya mencapai kesepakan untuk mengangkat Syaikh Mujahid Abu Bakar Al Baghdadi Al Husainiy Al Qurasyiy sebagai Amirul Mukminin Daulah Islam Iraq, sekaligus mengangkat Syaikh Mujahid Abu Abdillah Al Hasaniy Al Qurasyiy sebagai wakil amir.

Dua orang syaikh ini merupakan orang yang tinggi ilmunya, dan termasuk para pendahulu dalam dakwah kepada agama Allah dan berjihad di jalan-Nya, demikian seperti yang ditulis dalam rilis resmi tersebut.

Pengangkatan dua pemimpin baru ini membuktikan bahwa perjalanan dan kekuatan jihad tidak akan pernah berhenti dengan terbunuhnya para pemimpin mereka, karena para mujahidin berjihad di jalan Allah dan karena Allah bukan karena pemimpin mereka.

Jumlah pasukan tentara salib amerika yang terbunuh mencapai puncaknya pada masa pemerintahan mereka. Hal itu terus terjadi hingga Arab Spring.

Tidak lama kemudian, pecahlah konflik di Suriah maka Abu Bakar Al Baghdadi pun mengirimkan tentaranya.

Bersambung ke Bab 4: Sejarah Berdirinya Khilafah di Akhir Zaman [Bagian 4: Jabhah Nusrah dan ISIS]

Posting Komentar untuk "Sejarah Berdirinya Khilafah di Akhir Zaman [Bagian 3: Daulah Islam Iraq]"