Inilah 10 Pembatal Keislaman yang Wajib Diketahui Setiap Muslim!


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada nabi yang terahir Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para keluarga dan para sahabatnya, serta kepada orang-orang yang setia mengikuti petunjuknya hingga akhir zaman.

Ketahuilah wahai saudaraku kaum Muslimin, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkan kepada seluruh hamba–hambaNya untuk masuk ke dalam agama Islam secara kaffah, dan berpegang teguh denganya serta berhati–hati untuk tidak menyimpang dari agama Islam.

Allah juga telah mengutus Nabi-Nya, Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berdakwah ke dalam hal ini, dan memberitahukan bahwa barangsiapa bersedia mengikutinya akan mendapatkan petunjuk dan barangsiapa yang menolaknya akan tersesat.

Allah juga mengingatkan dalam banyak ayat-ayat Al-Qur’an untuk menghindari sebab-sebab kemurtadan, segala macam kemusyrikan dan kekafiran.

Maka, Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini adanya perkara-perkara yang dapat membatalkan keislaman atau syahadat seseorang, sebagaimana puasa, shalat dan haji juga bisa batal. Berikut ini akan kami sebutkan pembatal-pembatal keislaman yang harus diketahui setiap Muslim:

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah didalam ad-Durarus Saniyah cet/5 (10/91) berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya pembatal Islam terbesar ada sepuluh (10) perkara:

1. Syirik dalam beribadah kepada Allah yang tiada sekutu baginya, berdasarkan firman Allah :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya…” (QS. An-Nisaa’ 4 : 48)

Termasuk syirik adalah menyembelih bukan karena Allah, termasuk orang yang menyembelih untuk jin atau untuk penghuni kubur, dengan keyakinan bahwa para sesembahan selain Allah itu dapat menolak bahaya atau dapat mendatangkan manfaat.

2. Barangsiapa yang menjadikan perantara di antaranya dan di antara Allah, berdoa dan meminta syafaat kepada mereka niscaya ia menjadi kafir secara ijma’. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِ فَلَا يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنكُمْ وَلَا تَحْوِيلًا أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا

Katakanlah: ‘Panggillah mereka yang kamu anggap (sekutu) selain Allah, maka tidaklah mereka memiliki kekuasaan untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak pula dapat memindahkannya.’ Yang mereka seru itu mencari sendiri jalan yang lebih dekat menuju Rabb-nya, dan mereka mengharapkan rahmat serta takut akan adzab-Nya. Sesungguhnya adzab Rabb-mu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti.” (QS. Al-Israa’ 17 : 56-57)

3. Barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau meragukan kekafiran mereka, atau membenarkan kepercayaan mereka niscaya kafir secara ijma’. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam…” (QS. Ali ‘Imran 3 : 19 dan lihat pula suarh Ali ‘Imran ayat 85)

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke Neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah 98 : 6)

4. Barangsiapa yang meyakini bahwa selain syari’at dan petunjuk Nabi Muhammad lebih sempurna, atau sesungguhnya hukum selain yang ditetapan Nabi Muhammad lebih baik dari pada hukumnya, seperti orang-orang yang mengutamakan hukum Thoghut diatas hukumnya, maka dia kafir. Allah Ta’ala berfirman,

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum Jahiliyyah yang mereka kehendaki? Dan (hukum) siapakah yang lebih daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. Al-Maa-idah 5 : 50)

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ

… Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maa-idah 5 : 44)

5. Barangsiapa yang membenci sesuatu yang dibawa oleh Rasulullah, sekalipun mengamalkannya, niscaya ia kafir dengan ijma’, berdasarkan firman Allah,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَّهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ

“Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang di-turunkan Allah (Al-Qur’an), lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” (QS. Muhammad 47 : 8-9)



6. Menghina Islam. Barangsiapa yang mengolok-olok sesuatu dari agama Allah atau pahalanya atau siksanya, niscaya ia menjadi kafir berdasarkan firman Allah :

وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ إِن نَّعْفُ عَن طَائِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

“… Katakanlah: ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’ Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengadzab golongan (yang lain) di sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (QS. At-Taubah 9 : 65-66)

7. Melakukan Sihir. Dan termasuk jenis sihir sharf (pengasih, supaya mengasihi) dan ‘athf (pembenci, supaya membenci). Maka barangsiapa yang melakukannya atau ridha dengannya niscaya ia kafir. Dalilnya adalah firman Allah :

وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ

“…Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir…’” (QS. Al-Baqarah 2 : 102)

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ.

“Sesungguhnya jampi, jimat dan tiwalah (pelet) adalah perbuatan syirik”. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 3883) dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahiihul Jaami’ (no. 1632) dan Silsilah ash-Shohiihah (no. 331)

8. Membela orang-orang musyrik dan menolong mereka melawan kaum Muslimin. Dalilnya adalah firman Allah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin bagimu; sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Maa-idah 5 : 51)

9. Barangsiapa yang meyakini bahwa sebagian manusia tidak wajib mengikuti Nabi dan sesungguhnya ia bisa keluar dari syari’atnya dengan alasan seperti Khidir keluar dari syari’at Musa, maka dia kafir. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا

“Katakanlah: ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua…’” (QS. Al-A’raaf 7 : 158)

Dan Allah Ta’ala juga berfirman,

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada ummat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Saba’ 34 : 28)

10. Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajarinya dan tidak pula mengamalkannya. Yang dimaksud dari berpaling yang termasuk pembatal dari pembatal-pembatal keislaman adalah berpaling dari mempelajari pokok agama yang seseorang dapat dikatakan Muslim dengannya, meskipun ia jahil (bodoh) terhadap perkara-perkara agama yang sifatnya terperinci.

Karena ilmu terhadap agama secara terperinci terkadang tidak ada yang sanggup melaksanakannya kecuali para ulama dan para penuntut ilmu. Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنذِرُوا مُعْرِضُونَ

“… Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.” (QS. Al-Ahqaaf 46 : 3)

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا ۚ إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنتَقِمُونَ

“Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Rabb-nya, kemudian ia berpaling daripadanya. Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.” (QS. As-Sajdah 32 : 22)

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaahaa 20 : 124)

Tidak ada perbedaan pada semua pembatal Islam dan iman ini diantara bercanda, serius dan takut, kecuali orang yang dipaksa, dan semuanya termasuk bahaya yang besar dan yang paling banyak terjadi.

Maka seorang Muslim harus berhati-hati dan takut darinya atas dirinya, dan berlindung kepada Allah dari yang menyebabkan murka-Nya dan kepedihan siksa-Nya.

Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat kepada Nabi Muhammad, para keluarganya, sahabatnya dan seluruh kaum Muslmin yang mengikuti sunahnya. Aamiin.. [RMC]

Sumber: Mata-Media

Posting Komentar untuk "Inilah 10 Pembatal Keislaman yang Wajib Diketahui Setiap Muslim!"